Kalabahi (24/09/20) Lembaga pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi terus berusaha dalam pembangunan Zona Integritas untuk mewujudkan Satker WBK-WBBM dengan melakukan perbaikan-perbaikan secara fisik, meliputi sarana dan prasarana pelayanan juga sistem pelayanan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat juga hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Upaya ini dilakukan karena Lapas Kelas IIB Kalabahi lolos dalam penilaian Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM dan masuk ke tahap selanjutnya, yakni penilaian oleh Tim Penilaian Nasional (TPN) Kemenpan RB.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang berada dibawah pengawasan Kanwil Kemenkumham NTT yang tengah mempersiapkan diri menuju penilaian Satker yang diusulkan WBK oleh TPN. Lapas Kelas IIB Kalabahi Pukul 11.00 Wita menerima kunjungan oleh tim Kanwil Kemenkumham NTT yang dipimpin langsung oleh Kepala Divisi Administrasi, Piet Bukorsyom bersama Kabag Program dan Humas Mariana R. Manuhutu, Kasubag Humas RB dan TI Yustina Lema, dan 2 (dua) orang Staf Humas. Kunjungan ini dalam rangka Penguatan dan Pendampingan Satuan Kerja yang diusulkan menuju WBK/WBBM dan Penyusunan Mitigasi Risiko.
Tim kanwil tersebut diterima langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Effendi Yulianto bersama para pejabat struktural dan suluruh pegawai dengan penuh antusias dan berterima kasih atas kunjungan ini.
Sebagai fokus dalam rangkaian kegiatan kunjungan ini yang terpusat di Ruang Aula Lapas Kelas IIB Kalabahi, Effendi membuka dengan sambutan hangat dan meminta penguatan terkait pembangunan Zona Integritas.
“Saya dan seluruh jajaran sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu disini. Kiranya dalam kegiatan ini dapat
memberi penguatan tentang Pembangunan Zona Integritas, karena pada dasarnya kami semua sudah berkomitmen untuk membangun Zona Integritas Menuju WBK-WBBM. Hal lain terkait penyusunan Mitigasi Risiko juga kami harap agar mendapatkan bimbingan langsung bagaimana proses tahap menyusunnya agar bisa melihat setiap risiko-risiko pada masing-masing jabatan dengan setiap program kegiatan untuk bisa meminimalisir risiko yang terjadi." Tutur Effendi.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian arahan oleh Kadiv Administrasi. "Proses meraih predikat WBK adalah proses yang panjang dan membutuhkan kerja keras. WBK bukan sekedar di atas kertas, tetapi bagaimana pelayanan dan sistem yang dibangun dan dilaksanakan harus sesuai dengan aturan. Tidak hanya pelayanan dan tampilan perubahan pada setiap sarana dan prasarana yang dilakukan perbaikan, tetapi bagaimana setiap ASN itu dapat menanamkan nilai integritas dalam diri untuk dapat diwujudkan dalam sikap dan perilaku." Tegas Piet.
"Selanjutnya kepada seluruh jajaran Lapas Kelas IIB Kalabahi, agar terus meningkatkan disiplin baik disiplin masuk kantor, disiplin berpakaian, displin bekerja dan lebih utama disiplin terhadap diri sendiri. Ketika berada di kantor ikuti setiap peraturan yang ada. Tingkatkan kinerja kita sebagai seorang abdi negara. Jaga marwa kantor ini sebagai bukti bahwa kita instansi yang benar-benar bebas dari korupsi." Tutup Piet.
Dalam kesempatan yang sama Kabag Program dan Humas, dalam arahannya lebih kepada setiap Ketua Pokja Zona Integritas dan anggotanya terkait kesulitan dalam memenuhi dan memahami data dukung WBK.
Mariana, juga menekankan kepada seluruh pejabat dan pegawai agar proses WBK ini bukan hanya tugas tim pokja saja, tetapi tugas bersama seluruh pegawai dengan saling mendukung untuk mewujudkan hasil dari WBK. "Hasil dari WBK itu juga nantinya akan dinikmati bersama lewat penghargaan-penghargaan yang diberikan. Sebagai UPT yang berstatus WBK punya penilaian tersendiri dan bisa menjadi Role Model untuk Satker yang lain." Pungkas Mariana.
Dalam kegiatan ini juga Mariana memberikan kesempatan kepada pejabat dan pegawai untuk menyampaikan permasalahan yang dialami baik itu dari pelayanan, pembinaan yang dilaksanakan, dan juga permasalahan secara personal pegawai saat melaksanakan tugas. Karena menurutnya, hasil dari apa yang disampaikan akan menjadi catatan untuk ditindaklanjuti.
Pada kegiatan selanjutnya, Kabag Program dan Humas memandu langsung proses penyusunan mitigasi risiko yang mewajibkan pejabat eselon IV dan V untuk bersama-sama dengan operatornya dapat mengikuti dengan baik dikarenakan hal tersebut sangat berkaitan dengan program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan RKA-KL yang ada pada setiap jabatan di Lapas Kelas IIB Kalabahi.
"Pendampingan dalam Penyusunan mitigasi risiko ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tugas yang telah dilaksanakan dan apa dampak yang ditimbulkan. Berdasarkan hal tersebutlah, dibuatkan solusi penyelesaiannya agar tidak berdampak lebih besar kedepannya terhadap organisasi." Ujar Mariana
Senada dengan penyampaian sebelumnya Kabag Program dan Humas menekankan kembali kesiapan Kepala UPT dan Ketua Pokja dalam menghadapi penilaian oleh TPN yang nantinya akan dilaksanakan pada bulan Oktober, karena menurutnya Tim Kemenpan RB akan lebih fokus kepada kesiapan Kepala UPT sebagai pimpinan yang menjadi Role Model bagi jajarannya. Beliau juga mengharapkan agar masing-masing ketua pokja harus menguasai setiap data dukung yang disiapkan.
Menutup kegiatan ini, Tim Kanwil Kemenkumham NTT memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh pegawai agar bersama-sama membangun Kanwil Kemenkumham NTT beserta seluruh UPT agar mencapai birokrasi yang bebas dari korupsi dan birokrasi yang bersih dan siap melayani kebutuhan masyarakat dengan terus meningkatkan kinerja dan displin kepada diri sendiri dan terus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dan WBP.