Kalabahi_Kamis (26/11/20) Tepat pukul 09.00 Wita, Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Mebung yang terdiri dari 1 orang dokter, 4 orang perawat, 1 orang tenaga kesehatan lingkungan dan 1 orang tenaga promosi kesehatan kembali melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara gratis sekaligus promosi kesehatan bagi 125 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Effendi Yulianto bersama jajarannya.
Sebelum melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan, 2 orang petugas kesehatan, diantaranya Titin S. Adnan (Tenaga Kesehatan Lingkungan) dan Rita Palaifana (Tenaga Promosi Kesehatan) terlebih dahulu menyerahkan bantuan Puskesmas Mebung berupa pestisida pengendalian vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yakni abate kepada pihak Lapas Kelas IIB Kalabahi yang diterima langsung oleh Staf Perawatan, Yoachim E. M. Pantus dan juga disaksikan oleh Kalapas Kalabahi.
"Harap agar abate ini dapat dimanfaatkan dengan baik dimusim penghujan saat ini untuk dapat membunuh vektor penular penyakit DBD, yakni nyamuk Aedes aegypti. Abate ini dapat ditaruh di dalam bak-bak mandi warga binaan, sehingga dapat membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti yang ada." tutur Titin dan Rita.
Setelah itu, Yoachim pun mengucapkan terima kasih dan akan segera malaksanakannya.
Setelah penyerahan abate, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan dan pengobatan warga binaan. Dalam pelaksanaannya, hadir pula Kalapas Kalabahi yang turut memantau berjalannya kegiatan.
Sementara berlangsungnya pemeriksaan, sebagai wujud prihatin kepada warga binaan Lapas Kelas IIB Kalabahi, dokter Anita Takalapeta memberikan edukasi penting kepada warga binaan yang mengalami penyakit panu untuk tidak lagi menggunakan pakaian, handuk, dan sabun mandi secara bersama karena menurutnya akan dapat menularkan penyakit panu. Selanjutnya beliau juga mengedukasi warga binaan yang susah tidur dan mengalami tekanan darah rendah untuk tidak boleh tidur terlalu larut malam. "Nanti jangan begadang lagi atau tidur terlalu larut malam ya. Harus banyak minum air putih, normalnya 8 gelas sehari. Selain itu, hindari minum kopi di malam hari karena kandungan kafein yang ada di dalam kopi akan menstimulasi sistem saraf pusat dan membuat kita lebih terjaga, sehingga sulit tidur. Bisa ya?" Ungkap dokter Anita dengan lembut kepada warga binaan.
Selain itu, selesai pemeriksaan dan pengobatan, dokter Anita juga meminta kepada pihak Lapas Kelas IIB Kalabahi agar lebih sering mengedukasi seluruh warga binaan terkait penyakit panu, cara penularan dan cara mengatasinya serta cara mengatasi susah tidur yang menyebabkan warga binaan mangalami tekanan darah rendah. "Untuk pihak lapas agar bantu lebih sering edukasi kepada warga binaan karena semua orang bisa bertindak sebagai edukator, promotif dan preventif. Hal tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja. Dan karena warga binaan di dalam lingkungan lapas, jadi pasti lebih mudah follow upnya oleh petugas." Tandas dokter Anita.
Menanggapi penyampaian dokter Anita, Kalapas Kalabahi menyampaikan "Saya bersama jajaran siap untuk selalu memberikan edukasi-edukasi penting terkait kesehatan kepada seluruh warga binaan. Masukan ibu sangat baik untuk meningkatkan kesehatan bangsa. Hal tersebut sudah kami lakukan sebelumnya dan ke depan akan kami tingkatkan lagi" Tutup Effendi.