Kalabahi_Rabu (27/10/21) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi terus meramaikan Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) Kemenkumham RI tahun 2021 dengan menggandeng Puskesmas Mebung menggelar pelayanan kesehatan khusus bagi petugas Lapas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Hal tersebut disampaikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Effendi Yulianto saat pelayanan kesehatan berlangsung di Lapas Kelas IIB Kalabahi.
Effendi mengatakan bahwa salah satu pelayanan khusus yang dilakukan, yakni pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan kesehatan bagi petugas Lapas dan WBP.
Menurutnya selain pelayanan kesehatan yang diberikan secara rutinitas setiap bulan, kali ini pelayanan kesehatannya agak berbeda karena tidak hanya diterima oleh WBP, namun juga diterima oleh petugas Lapas.
"Kali ini pelayanan kesehatan tidak hanya diterima oleh warga binaan kami, tetapi juga diterima oleh seluruh petugas Lapas. Bagi petugas kami yang mengalami keluhan kesehatan mendapatkan pelayanan berupa pemeriksaan dan pengobatan yang diberikan oleh dokter dan para medis lainnya. Saya selaku pimpinan berharap dengan adanya pelayanan kesehatan yang dilakukan di Lapas dapat mengetahui segala keluhan kesehatan yang dialami oleh petugas dan warga binaan kami. Dengan demikian, keluhan kesehatan yang dialami langsung ditangani, sehingga tidak berlanjut menjadi lebih berat," tutur Effendi.
Effendi juga kembali menyampaikan bahwa dirinya secara pribadi dan instansi sangat berterimakasih atas pelayanan kesehatan yang sudah diberikan oleh pihak Puskesmas Mebung. "Saya secara pribadi dan instansi menghaturkan limpah terimakasih kepada pihak Puskesmas Mebung dalam hal ini lebih khususnya Kepala Puskesmas, dokter, perawat dan tenaga farmasi yang hadir saat ini untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan terhadap seluruh petugas dan warga binaan kami. Semoga relasi kerjasama ini terus berlanjut untuk meningkatkan kesehatan anak bangsa," tandasnya.
Pada saat yang sama, selaku penanggungjawab kegiatan, dokter Anita Takalapeta menyampaikan bahwa sebaran penyakit yang dialami oleh petugas Lapas dan warga binaan kebanyakan akibat musim pancaroba. "Jadi, untuk sebaran penyakit yang dialami oleh petugas Lapas dan warga binaan di Lapas ini, karena ini musim pancaroba atau perubahan musim, paling banyak sih batuk pilek dan nyeri-nyeri otot. Khusus untuk warga binaan, terkait nyeri otot yang dialami biasanya kan mereka mungkin dulu di luar sering aktivitas terus di sini hanya tidur-tidur atau justru ada yang kerja di kebun jadi sering nyeri. Khusus untuk Lansia yang berada di Lapas, kebanyakan mengalami penyakit darah tinggi dan keram-keram kesemutan pada kaki. Selain itu, warga binaan juga mengalami penyakit kulit, yakni penyakit panu tapi sebelumnya pada pemeriksaan yang lalu kami sudah komunikasikan dengan pihak Lapas untuk mengarahkan warga binaan agar memakai pakaian dan handuk secara terpisah. Upaya pencegahan ini sudah dilakukan pihak Lapas. Jadi, keadaan sekarang ini tinggal sisa-sisanya saja," jelas dokter Anita.
Dokter Anita juga menyampaikan bahwa pada pemeriksaan kali ini tidak ada pegawai ataupun warga binaan yang mengalami sakit berat. Menurutnya semua berada dalam keadaan aman dan tidak mengalami kondisi gawat darurat.
Diakhirnya penyampaiannya, dokter Anita mengatakan bahwa pemeriksaan kali ini mereka membawa obat-obatan secara lengkap. "Obat-obatan yang kami bawa saat ini semuanya lengkap, yakni obat untuk sakit batuk pilek, demam panas, badan sakit, lambung, darah tinggi, penyakit kulit, dan alergi. Semuanya dibawah lengkap," pungkasnya.