This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 27 September 2021

"TIDAK SEKEDAR DIUCAP, TETAPI DIPAHAMI, DIINGAT, DAN DIPEDOMANI DENGAN KOMITMEN YANG TINGGI UNTUK MELAKSANAKANNYA" PESAN KALAPAS KALABAHI KEPADA PEGAWAI DAN NARAPIDANA SERTA TAHANAN DALAM DEKLARASI ZERO HALINAR



Kalabahi_Senin (27/09/21) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi melaksanakan kegiatan Deklarasi Zero Halinar (Handphone, Pungutan Liar, dan Narkoba) yang dihadiri oleh seluruh pegawai dan 16 orang perwakilan narapidana dan tahanan. Kegiatan dimaksud dilaksanakan di lapangan upacara Lapas Kelas IIB Kalabahi.

Deklarasi Zero Halinar dilakukan oleh pegawai bersama narapidana dan tahanan. Kegiatan deklarasi ini dipimpin oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Effendi Yulianto dan ditandai dengan penandatangan komitmen bersama antara pejabat pengawas bersama Kalapas, staf bersama Kalapas, serta narapidana dan tahanan bersama Kalapas. 

Dalam amanatnya, Effendi mengatakan "Deklarasi Zero Halinar merupakan salah satu langkah progressive sebagai tindak lanjut atas penertiban jaringan listrik, handphone dan peningkatan kewaspadaan keamanan dan ketertiban pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. Demikian yang diharapkan Direktur Jenderal Pemasyarakatan untuk dilaksanakan di setiap Lapas dan Rutan mengingat musibah yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang. Hari ini kita para pegawai dan narapidana serta tahanan telah melaksanakan Deklarasi Zero Halinar. Semoga apa yang telah kita deklarasikan hari ini, saya harap tidak sekedar diucap, tetapi dipahami, diingat, dijiwai, dan dipedomani dengan komitmen yang tinggi untuk melaksanakannya," tutur Effendi.



Lebih dari itu, Effendi juga berharap agar seluruh pegawai Lapas Kelas IIB Kalabahi dapat menjadi penghalang masuknya handphone dan narkoba ke dalam Lapas serta tidak melakukan tindakan pungutan liar terhadap narapidana dan tahanan serta pihak luar yang memanfaatkan berbagai layanan pemasyarakatan. Ia juga meminta seluruh pegawai agar selalu memperhatikan dan menertibkan penggunaan listrik dalam Lapas.

"Mari sama-sama kita jaga marwah pemasyarakatan. Mari sama-sama kita wujudkan citra baik pemasyarakatan di mata publik. Jadilah insan ASN yang barakhlak dan bermartabat dengan menjunjung tinggi nilai integritas dalam bekerja. Jangan berusaha membantu narapidana memasukkan handphone dan narkoba. Jangan lakukan pungutan liar di dalam Lapas ini. Apabila hal itu terjadi, maka kepada pegawai yang melakukannya, akan kami berikan sanksi tegas sesuai dengan peraturan berlaku," tegas Effendi.



Lebih lanjut, Effendi juga mengingatkan agar seluruh narapidana dan tahanan tidak berusaha dengan sengaja untuk memasukkan handphone dan narkoba ke dalam Lapas. "Apabila saya atau pegawai kami mendapati saudara-saudara warga binaan memasukkan handphone dan narkoba ke dalam Lapas, maka saya tidak segan-segan bertindak memberikan sanksi yang berat sesuai peraturan yang berlaku. Lapas Kalabahi harus benar-benar bebas dari penggunaan handphone dan peredaran narkoba, juga bebas dari tindakan pengutan liar," tandasnya.

Diakhir penyampaiannya, Kalapas Kalabahi mengajak seluruh narapidana dan tahanan untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya layanan kunjungan online secara gratis dan Wartelsuspas yang telah disediakan di dalam Lapas untuk berkomunikasi dengan keluarga. 




 


 

Senin, 20 September 2021

PERSIAPAN HADAPI TPN, TIM DIVISI ADMINISTRASI KANWIL KEMENKUMHAM NTT BERIKAN PENDAMPINGAN DAN MONEV WBK TERHADAP JAJARAN LAPAS KALABAHI



Kalabahi_Senin (20/09/21) Tim Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham NTT melakukan Pendampingan serta Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) terhadap jajaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Lapas Kelas IIB Kalabahi itu dilakukan untuk mempersiapkan Lapas Kelas IIB Kalabahi dalam menghadapi evaluasi oleh Tim Penilai Nasional (TPN) Kemenpan RB.

Sebagai keynote speaker dalam kegiatan ini, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Effendi Yulianto menyatakan bahwa dia bersama jajaran siap untuk meraih WBK. "Dalam rangka meraih WBK, kita tetap menjaga kekompakan dan komitmen serta menjaga marwah pemasyarakatan. Setiap pegawai kami sudah saya ingatkan untuk tidak boleh mencederai instansi dengan cara-cara yang tidak baik. Apalagi dalam proses menuju WBK," kata Effendi.

Pada saat yang sama, Kepala Sub Bagian Tata Usaha selaku Ketua Pembangunan ZI Lapas Kelas IIB Kalabahi, Hariyadi N. Maikameng menyampaikan bahwa dalam mempersiapkan diri menghadapi TPN, saat ini tim kerja pembangunan ZI Lapas Kelas IIB Kalabahi tidak mengalami kendala yang prinsip, namun menurutnya perlu menyatukan persepsi dan komitmen dalam tim saja.



"Perlu kami sampaikan bahwa kendala-kendala prinsip mungkin tidak ada. Kami semua sudah siap seluruh dokumen apapun yang sudah kami upload pada aplikasi e-RB. Sekarang kami hanya mempersiapkan secara baik, baik fisik, mental, dan lebih dari itu kami akan mempersiapkan waktu untuk berada dalam ruangan diskusi secara bersama untuk menyatukan persepsi dan komitmen," tutur Hariyadi.

Hariyadi juga mengharapkan agar ke depan dalam kegiatan penguatan WBK/WBBM oleh Tim Penilai Internal (TPI) Itjen Kemenkumham harus membuka ruang diskusi yang seluas-luasnya. Menurutnya hal tersebut harus dilakukan agar komunikasi dua arah dapat terjadi dan masalah atau kendala yang terjadi di UPT dapat diselesaikan bersama. "Kalau bisa ruang diskusi selama penguatan oleh TPI itu dibuka seluas-luasnya. Karena selama ini yang terjadi seolah-olah UPT disuru agar mempersiapkan diri untuk mendapat pengakuan WBK/WBBM oleh negara tanpa mengetahui kendala apa yang terjadi di UPT dan solusi apa yang harus ambil untuk menyelesaikan kendala itu. Ini menjadi hal yang sangat penting untuk diketahui oleh TPI," Ujar Hariyadi.

Selanjutnya, Hariyadi juga menanyakan kepada Tim Divisi Adminitrasi Kanwil Kemenkumham NTT terkait metode evaluasi apa yang gunakan oleh TPN saat melakukan evaluasi akhir nantinya.

Menanggapi penyampaian Ketua Pembangunan ZI Lapas Kelas IIB Kalabahi, Plh. Kasubbag Humas, RB, dan TI, Dian L. R. Lenggu menyampaikan "Kami datang ke sini untuk berdiskusi. Kami datang untuk sharing. Jadi Kanwil Kemenkumham NTT juga sedang berproses untuk mendapatkan pengakuan WBK. Namun, karena kami punya tugas sebagai pembina seluruh Satker di lingkungan Kanwil Kemenkumham NTT, maka tugas kami sebagai perpanjangan tangan dari kantor pusat dan kami tidak ingin menjustice teman-teman pegawai yang ada di sini. Yang ada kami ingin sharing. Kami ingin tahun kendalanya apa. Namun, ternyata tidak ada kendala. Saya mengapresiasi teman-teman di Lapas Kalabahi karena sudah tidak ada kendala dan sudah tahu apa yang harus dibuat. Saya harap agar waktu yang masih ada saat ini sebelum memasuki penilaian TPN agar dipakai secara maksimal untuk memperbaiki beberapa data dukung, seperti video profil dan lain-lain sesuai dengan arahan Itjen Kemenkumham, karena waktu sudah sangat mepet sekali. Jika ada kendala, silakan untuk menghubungi kami agar kami dapat segera mencari solusinya yang terbaik." jelas Dian.



Dian juga menjelaskan bahwa metode evaluasi yang digunakan TPN dalam melakukan evaluasi terhadap satker belum ada kepastiannya. "Terkait metode evaluasi yang gunakan TPN belum ada kepastiannya. Kami juga masih menunggu kejelasan dari pusat seperti apa. Nanti akan segera kami beritahukan kalau sudah kami peroleh informasinya yang jelas. Namun, harapan saya agar bapak/ibu pegawai Lapas Kalabahi untuk tetap siap siaga. Entah metode secara virtual atau tatap muka, ya tetap siap saja," tandasnya.

Disamping itu, Dian juga menyampaikan pesan Kakanwil Kemenkumham NTT bagi seluruh pegawai Lapas Kelas IIB Kalabahi. "Kami juga perlu sampaikan pesan Kakanwil Kemenkumham NTT bagi seluruh pegawai Lapas Kalabahi agar tetap menjaga kebersihan lingkungan Lapas baik dari depan Lapas hingga ke dalam Lapas. Selain memberikan pelayanan yang baik terhadap publik, kebersihan lingkungan juga sangat penting untuk diperhatikan. Selain itu, duta pelayanan di Lapas perlu dimaksimalkan serta harus melayani masyarakat dengan mengutamakan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) karena itu menjadi point-point penting yang dinilai. Kakanwil minta untuk hal ini perlu diperhatikan. Kakanwil juga berpesan agar SDM diperhatikan kedisiplinan dan integritasnya, karena kedisiplinan dan integritas harus dijunjung tinggi dalam bekerja. Bukan hanya itu, beliau juga mengharapkan agar agen humas Lapas Kalabahi dapat bekerjasama dengan media-media di Kalabahi yang sudah terdaftar dalam dewan pers untuk dapat mengekspose seluruh berita Lapas kalabahi, sehingga masyarakat umum dan pusat cepat mengetahuinya. Tidak hanya lewat media internal kita, tetapi lewat media eksternal juga sangat penting. Hal ini dilakukan untuk menjaga citra positif kita di mata publik," ucapnya.

Diakhir kegiatan, Plh. Kasubbag Humas, RB, dan TI didampingi Kalapas Kalabahi memberikan sumbangan atas kerusakan rumah akibat Badai Bibit Siklon Tropis 99S/Seroja kepada 5 orang pegawai Lapas Kelas IIB Kalabahi, yakni Abdulmanan Samah, Jemi H. Ndun, Agnesius Naryanto, Amriadi Ain, dan Rivaldo F. Olang.







 

Minggu, 19 September 2021

KUNJUNGI SARANA ASIMILASI DAN EDUKASI LAPAS KALABAHI, KAKANWIL KEMENKUMHAM NTT BERIKAN APRESIASI TERHADAP KALAPAS DAN JAJARAN SERTA WBP


Kalabahi_Minggu (19/09/21) Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone bersama rombongan mengunjungi Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIB Kalabahi yang bertempat di Bungawaru daerah perkotaan Kalabahi Kabupaten Alor.


Kedatangan Marciana ke lokasi SAE disambut hangat oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Effendi Yulianto bersama jajaran.


Sambil mengitari lahan pertanian di lokasi SAE Lapas Kalabahi yang seluas 1,5 hektar itu, Kakanwil Kemenkumham NTT mendatangi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sedang bekerja dan menyapa mereka. "Senang hati saya bisa bertemu mereka dalam keadaan sehat, baik dan tanpa masalah," ucap Marciana.




Di samping itu, Marciana juga memberikan apresiasi yang besar kepada Kalapas Kalabahi dan jajaran serta para WBP yang telah bekerja keras sekuat tenaga untuk mengolah lahan pertanian yang dulunya hanya sebatas lahan kosong atau lahan tidur menjadi lahan yang produktif dan bermanfaat bagi WBP dan masyarakat umum Kabupaten Alor.


"Saya patut berbangga dan berbahagia atas karya dalam program kemandirian pemanfaatan lahan tidur oleh teman-teman warga binaan Lapas Kalabahi. Terimakasih Pak Kalapas dan jajaran sudah mengolah lahan tidur menjadi kebun sayur yang luar biasa bermanfaat," tutur Marciana.


Bersamaan dengan itu, Kakanwil Kemenkumham NTT juga meminta agar Kalapas Kalabahi dan jajaran dapat menyiapkan lahan khusus untuk penanaman kelor sebagai bentuk dukungan jajaran Kemenkumham NTT terhadap program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pembudidayaan tanaman kelor.


Pada saat itu, Kalapas Kalabahi juga menyampaikan bahwa SAE khususnya lahan pertanian dapat terwujud atas kerjasama yang baik antara pihak Lapas Kalabahi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Alor. "Kami selalu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Alor dan oleh karena itu, hasilnya dapat bermanfaat bagi warga binaan kami dan masyarakat Kabupaten Alor lebih umumnya. Hasil panen sebagian kami jual ke masyarakat sekitar, dan yang lainnya kami jual di pasar, dengan begitu kami bisa mendapatkan PNBP," ujar Effendi.


"Perlu juga kami sampaikan bahwa SAE ini tidak hanya sebagai tempat warga binaan belajar tetapi juga menjadi tempat wisata petik sayur bagi masyarakat. Lebih dari itu, SAE dibangun untuk mendukung program Pemda Alor, yakni Alor kenyang, Alor sehat, dan Alor pintar," tandas Kalapas Kalabahi.


Diakhir penyampaiannya, Kalapas Kalabahi menyatakan bahwa dia dan jajarannya telah menyiapkan lahan untuk pembudidayaan tanaman kelor dan menurutnya lahan tersebut dalam waktu dekat sudah dapat ditanami tanaman kelor.