Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Kalabahi_Kamis (30/06/22) Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan dalam penyelenggaraan Pemasyarakatan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengadakan kegiatan Workshop Layanan Publik Pemasyarakatan bagi petugas di bidang pelayanan dan Tim Humas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diikuti secara virtual oleh jajaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, yakni Kasubbag Tata Usaha, Hariyadi N. Maikameng, Humas, Agnesius Naryanto, dan Staf Registrasi, Robert S. B. Asbanu.
Dalam kegiatan ini, Koordinator Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan, Rika Aprianti menyampaikan materi terkait Budaya Pelayanan Prima Pemasyarakatan.
"Pelayanan prima atau Excellent service merupakan sebuah pelayanan yang terbaik, memenuhi harapan dan kebutuhan stakeholders, sehingga mereka merasa puas," terang Rika.
Rika juga menjelaskan bahwa setiap institusi negara yang merupakan penyelenggara negara harus selalu memperhatikan peningkatan kualitas pelayanan publik dan petugas-petugasnya harus BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Lebih lanjut, Rika pun menyampaikan berbagai jenis Layanan Terpadu Ditjenpas dan seluruh Layanan Pemasyarakatan yang ada di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, baik itu di LAPAS, LPP, LPKA, RUTAN, BAPAS, dan RUPBASAN.
Menurut Rika, dalam memberikan pelayanan prima kepada publik, harus menerapkan 7A + 1S, yakni Attitude, Attention, Action, Accountability, Affirmation, Ability, Appearance, dan Sympathy.
Disamping itu, Rika juga menerangkan bahwa dalam menangani pengaduan harus dengan CLAP, yakni Calm, Listen, Acknowledge, dan Prepare.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Kerjasama dan Evaluasi Ditjen Pemasyarakatan, Sigit Budianto juga menambahkan terkait dengan kegiatan kerjasama yang dilakukan jajaran pemasyarakatan dengan stakeholders atau pihak terkait dalam memberikan pelayanan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan.
Sigit berharap agar kerjasama antara jajaran pemasyarakatan dengan pihak terkait, seperti pengacara dan lain-lain harus berjalan dengan baik dan lancar serta menjalin komunikasi yang harmonis. Petugas pemasyarakatan harus tetap sabar dengan berpikir positif atau afirmasi ketika menghadapi para stakeholders yang ngotot dan tidak sesuai prosedur.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pemberian pelayanan yang baik dan benar dan tanya jawab.
Kalabahi_Sabtu (11/06/22) Sebanyak 181 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi mendapat pengobatan gratis.
Pengobatan gratis ini diberikan oleh Puskesmas Mebung atas dasar kerjasama antara Lapas Kelas IIB Kalabahi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Alor dan Puskesmas Mebung yang merupakan Puskesmas terdekat Lapas dan mempunyai wilayah kerja di Lapas Kelas IIB Kalabahi.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Wawan Irawan menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, warga binaan Lapas Kelas IIB Kalabahi rata-rata mengalami sakit ringan, yakni nyeri otot, batuk pilek, maag, dan hipertensi, sehingga menurutnya kepada warga binaan yang sakit, dokter telah memberikan obat untuk dikonsumsi.
"Terkhusus bagi mereka yang sedang batuk pilek, selalu kami anjurkan untuk menggunakan masker setiap hari. Kami juga selalu pastikan agar obat-obatan yang diberikan dokter, dikonsumsi warga binaan. Staf Perawatan kami selalu follow up kondisi kesehatan mereka dan perkembangan konsumsi obat-obatan yang mereka peroleh. Kalau masih ada yang belum sehat, mereka langsung ambil tindakan untuk membawa warga binaan yang masih sakit ke Puskesmas Mebung untuk melakukan pemeriksaan lanjutan atau check up serta meminta pengobatan yang lebih intensif," ujar Wawan.
Sementara itu, dokter Joanna Grace selaku dokter penanggungjawab kegiatan saat itu menambahkan bahwa rata-rata sakit yang dialami warga binaan itu, yakni myalgia (nyeri otot), common cold (batuk pilek), gastritis (nyeri lambung) dan ada beberapa yang mengalami riwayat hipertensi serta infeksi kulit.
"Saran saya, tetap laksanakan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) ke seluruh warga binaan agar tetap lakukan PHBS, cuci tangan pakai sabun, makan teratur, hindari kebiasaan merokok untuk pasien dengan penyakit kronik, seperti hipertensi dan diabetes melitus serta hendaknya rutin konsumsi obat-obatan," terang dokter Grace.
Lanjutnya, "Harapan saya, ke depan warga binaan Lapas Kalabahi dapat memiliki tubuh dan jiwa yang sehat serta rutin melakukan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), seperti Melakukan aktivitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban," tutupnya.
Kalabahi_Rabu (08/06/22) Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi, Wawan Irawan didampingi Plt. Ka. KPLP, David H. O. Loa bersinergi dengan Danpos TNI AU Alor, Sutardi yang saat itu didampingi anggotanya, Moch Solikin dalam rangka meningkatkan pengamanan saat penjemputan tamu VVIP Kemenkumham yang melaksanakan perjalanan dinas ke Lapas Kelas IIB Kalabahi atau ke Pemda Kabupaten Alor.
Dalam pertemuan mereka, Wawan mengharapkan bantuan TNI AU Alor untuk bersama-sama pihaknya melakukan pengamanan terhadap tamu VVIP Kemenkumham yang melaksanakan perjalanan dinas ke Lapas Kelas IIB Kalabahi atau ke Pemda Kabupaten Alor.
"Kami harap bantuan TNI AU Alor dari segi pengamanan terhadap tamu kami untuk meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban yang mungkin saja bisa terjadi," ujar Wawan.
Meresponi penyampaian Wawan, Sutardi selaku Danpos TNI AU Alor siap membantunya dengan menyediakan personil-personil yang berkompeten. "Kami selalu siap sedia di Bandara Mali Alor. Kapan saja kami dihubungi, kami selalu siap untuk membantu pengamanan karena itu adalah salah satu tugas kami TNI AU. Kami juga selalu Standby di sini setiap hari. Saya pastikan anggota-anggota kami semuanya berkompeten dalam melaksanakan tugas," tandas Sutardi.
Diakhir pertemuan mereka, Wawan mengucapkan terimakasih dan berharap hubungan kerjasama yang sudah terjalin dapat berlanjut untuk kepentingan bersama.