Selasa, 10 Oktober 2023

TINGKATKAN PNBP, LAPAS KALABAHI BUKA PERCETAKAN BATAKO



Kalabahi, INFO_PAS - Dalam rangka meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kalabahi membuka percetakan batako, Selasa (10/10).


Percetakan batako tersebut dibuka tepat di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) warga binaan Lapas Kalabahi yang berada di Kadelang Kabupaten Alor, dengan memberdayakan warga binaan asimilasi sebagai pekerjanya.


Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kalabahi, Yusup Gunawan, saat ditemui di ruangannya menyampaikan bahwa tujuan dibukanya tempat percetakan batako tersebut adalah untuk meningkatkan PNBP dari hasil karya warga binaan, yang sudah ditargetkan pusat bagi Lapas Kalabahi dalam setahun.


"Dengan adanya tempat percetakan batako ini, akan sangat membantu untuk meningkatkan PNBP dari hasil karya warga binaan, yang sudah ditargetkan pusat bagi Lapas Kalabahi dalam setahun. Setiap bulannya kami mempunyai target yang harus dicapai sampai setahun. Selain target tersebut diperoleh dari hasil pertanian dan lain-lain, percetakan batako akan sangat membantu, mengingat permintaan masyarakat akan batako di Kabupaten Alor cukup besar," ujar Yusup.


Yusup juga menekankan pentingnya pembukaan tempat percetakan batako dalam memperluas jenis pembinaan kemandirian narapidana yang ada di Lapas Kalabahi. Ia menerangkan bahwa dengan memperluas atau menambahkan berbagai jenis pembinaan kemandirian, akan menciptakan warga binaan Lapas Kalabahi yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang kompleks.


"Jika warga binaan Lapas Kalabahi memiliki kemampuan dan keterampilan yang kompleks, maka saya pastikan ke depannya, setelah mereka bebas, mereka akan dipakai di masyarakat dan tentunya dapat menjadi manusia yang benar-benar produktif," jelasnya.



Lebih lanjut, Yusup menerangkan bahwa batu batako yang dihasilkan, dapat dijamin kualitasnya karena berasal dari campuran semen, pasir, dan kerikil yang memadai. Ia memastikan bahwa siapa pun, baik masyarakat atau pihak swasta, maupun pemerintah yang membelinya, tidak akan menyesal jika digunakan untuk membangun rumah, gedung perkantoran, dan lain sebagainya.


"Proses produksi batu batako tersebut selalu dipantau petugas kami. Hasil dari 1 sak semen akan memperoleh 40 buah batu. Ini membuktikan bahwa batunya sangat kuat dan berkualitas," tegas Yusup.


Yusup lanjut menyampaikan bahwa batu batako yang dihasilkan akan dijual dengan harga per batu senilai Rp. 4.500, apabila pembeli mengambilnya sendiri, dan Rp. 5.000, apabila pembeli menerima batu di tempat kediaman.


Sementara itu, dari tempat yang berbeda, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Nusa Tenggara Timur (NTT), Marciana D. Jone, memberikan apresiasi terhadap Kalapas Kalabahi dan jajaran atas dibukanya tempat percetakan batako tersebut.


Menurutnya, Kalapas Kalabahi bersama jajaran selalu membuat gebrakan baru dalam meningkatkan PNBP disamping memperlancar proses pembinaan kemandirian bagi warga binaan.


"Hal ini menjadi bagian penting yang harus dicontohi oleh seluruh Lapas dan Rutan di lingkup Kantor Wilayah Kemenkumham NTT," pungkas Marciana. (Humas_AN)




 

0 komentar:

Posting Komentar