Rabu, 15 November 2023

OPTIMALKAN REINTEGRASI SOSIAL: KALAPAS KALABAHI MELAKUKAN DIALOG INTERAKTIF BERSAMA RRI ALOR

Kalabahi, INFO_PAS - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Kalabahi, Yusup Gunawan, terlibat dalam dialog interaktif yang digelar oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Kabupaten Alor. Dialog berlangsung di stasiun RRI Alor dan difasilitasi oleh presenter, Tresa Manehat, dengan mengangkat tema "Rehabilitasi Narapidana dan Pelatihan Keterampilan," Rabu (15/11).

 

Dialog yang berlangsung kurang lebih selama 1 jam ini membicarakan sejumlah topik terkait proses pembinaan, pelatihan, pemberian hak, dan strategi, serta rencana kerja Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kalabahi terhadap para warga binaan selama menjalani masa hukuman.

Dalam pembukaan dialog, Kalapas Kalabahi, Yusup Gunawan, menyoroti visi misi Pemasyarakatan yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. “Kita sebagai Lembaga yang diberikan tanggung jawab untuk memberikan pembinaan kepada para warga binaan  selalu menjadikan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 sebagai acuan, karena merupakan bagian dari sistem peradilan terpadu,” ujar Yusup.

 

Pentingnya rehabilitasi sosial menjadi fokus pembahasan, di mana Yusup menjelaskan bahwa hal ini bukan merupakan rehabilitasi secara medis, melainkan upaya reintegrasi sosial. Dan dalam upaya meningkatkan reintegrasi sosial di dalam Lapas Kalabahi, dilaksanakan banyak pelatihan keterampilan yang melibatkan berbagai bidang yang ada.

“Dari sudut pandang saya, pentingnya rehabilitasi sosial menjadi sorotan utama. Saya ingin menyampaikan bahwa ini bukanlah rehabilitasi secara medis, melainkan sebuah usaha untuk reintegrasi sosial. Dan untuk memaksimalkan hal tersebut, di dalam Lapas Kalabahi, kami berkomitmen memberikan pelatihan keterampilan di berbagai bidang seperti perbengkelan, perkebunan, peternakan, pembuatan cendera mata, dan percetakan batako,” tambahnya.

Yusup meyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan bekal kepada narapidana untuk memiliki keterampilan yang dapat diaplikasikan setelah mereka bebas, membantu mengurangi stigma negatif, dan meningkatkan keberhasilan reintegrasi sosial.

Lapas Kalabahi juga memberikan pemenuhan hak dasar kepada warga binaan, termasuk makanan, minuman, dan layanan kesehatan yang baik, sehingga para warga binaan terayomi dengan baik sesuai dengan tujuan Pemasyarakatan.

Lebih lanjut, Yusup menekankan bahwa kesuksesan dalam mencapai efektivitas reintegrasi sosial di Lapas Kalabahi tidak hanya bergantung pada upaya internal. Untuk mencapai hasil yang maksimal, Yusup menekankan pentingnya kerjasama yang erat dengan pihak terkait dan berbagai stakeholder.

"Dalam rangka memaksimalkan proses pembinaan dan pelatihan di Lapas Kalabahi, kami menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah, LSM, organisasi keagamaan, dan pihak terkait lainnya. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan bahwa beragam program yang dimiliki oleh para stakeholder dapat diterapkan secara efektif kepada warga binaan. Kami yakin bahwa melalui kolaborasi ini, kami dapat memberikan dampak positif yang lebih besar dan merata dalam upaya reintegrasi sosial,” tegasnya.

Rencana Lapas Kalabahi di tahun 2024, yang mencakup penambahan program pelatihan yang lebih banyak dan  transformasi sarana pembinaan pertanian menjadi sarana agrowisata edukatif. Transformasi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam hal peningkatan wawasan pertanian maupun sebagai sarana rekreasi yang mendukung pembelajaran.

Reintegrasi sosial dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Lapas Kalabahi menjadi perhatian oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur (NTT), Marciana D. Jone. Marciana dalam beberapa kesempatan selalu mengingatkan para Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk berupaya maksimal dalam pemberian pembinaan kepada para warga binaan.

Diakhir dialog, Yusup menegaskan kembali bahwa keberhasilan pembinaan narapidana tidak hanya tanggung jawab Lapas sendiri, tetapi juga memerlukan kerja sama dan kolaborasi dari banyak pihak terkait. “Keberhasilan sebuah pembinaan adalah berkat kerja sama kolaborasi dari Lapas Kalabahi, Pemerintah, LSM, Masyarakat dan sebagainya. Mari sama sama kita mendukung kegiatan pembinaan kepada para pelanggar hukum ini, supaya setelah melaksanakan hukuman dapat kembali berguna kepada masyarakat khususnya keluarga mereka,” pungkas Yusup. (Humas_AF) 

0 komentar:

Posting Komentar