Kamis, 13 Juli 2023

DIALOG INTERAKTIF BERSAMA RRI ALOR, YUSUP JELASKAN BERBAGAI JENIS PEMBINAAN NARAPIDANA LAPAS KALABAHI


Kalabahi_Kamis (13/07/23) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Kalabahi, Yusup Gunawan, menghadiri undangan sebagai narasumber dalam dialog interaktif bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Produksi Alor, yang dipimpin oleh Presenter, Venty Mau.

Dialog interaktif yang bertajuk "Lapas Alor (Lapas Kalabahi) Dalam Pembinaan Narapidana" ini, mendapat dukungan penuh dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone.

Dalam dialog tersebut, Kalapas Kalabahi, Yusup Gunawan menjelaskan tentang berbagai jenis pembinaan narapidana yang ada di Lapas Kelas IIB Kalabahi. Diantaranya, secara umum terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yakni pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.

Menurut Yusup, pembinaan kepribadian terhadap narapidana Lapas Kelas IIB Kalabahi terdiri dari berbagai jenis pembinaan, yakni pembinaan kerohanian, pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan atau kepramukaan, pembinaan kesadaran hukum, dan pembinaan intelektual melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan perpustakaan.

Disamping itu, Yusup juga menjelaskan tentang pembinaan kemandirian bagi narapidana Lapas Kelas IIB Kalabahi, antara lain pembinaan di bidang pertanian, meubeler, perikanan, menjahit, pangkas rambut, perbengkelan, kerajinan bambu, dan souvenir.

"Terkait dengan berbagai pembinaan yang ada di Lapas Kalabahi, kami sudah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik itu Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor untuk memberikan penyuluhan pertanian bagi warga binaan asimilasi yang bekerja di kebun serta membantu kami dalam menyediakan bibit tanaman dan pupuk. Disampin itu, kami juga bekerjasama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Alor dalam menyediakan berbagai buku bacaan di perpustakaan Lapas Kalabahi agar warga binaan kami dapat meningkatkan intelektual. Selain itu, kami juga sudah melakukan kerjasama dengan pengrajin bambo klasik untuk membekali narapidana kami agar mempunyai keterampilan dalam mebuat meja, kursi dan lain sebagainya yang bahan dasarnya dari bambu," tutur Yusup.



Lebih lanjut, Yusup juga menyampaikan bahwa pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan PKBM Alorindah dalam memberikan pendidikan Paket A, B dan C bagi warga binaan, kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Alor dalam menyediakan bibit ikan lele dan nila untuk menunjang pembinaan warga binaan di bidang perikanan, kerjasama dengan Saka Bhayangkara Polres Alor dalam melaksanakan latihan Pramuka bagi warga binaan, dan kerjasama dengan Kementerian Agama Kabupaten Alor dalam melaksanakan pembinaan rohani di Lapas Kelas IIB Kalabahi, baik itu bagi warga binaan beragama Kristen maupun warga binaan beragam Islam.

"Lapas Kalabahi sendiri mempunyai pendeta yang ditunjuk langsung dari pusat untuk melayani warga binaan yang beragama Kristen sehingga pembinaan kerohaniannya dilaksanakan setiap hari. Sementara, pembinaan kerohanian bagi warga binaan beragama Islam dilaksanakan seminggu sekali, tepatnya hari jumat seusai sholat jumat," jelasnya.

Melalui berbagai pembinaan yang ada di Lapas Kelas IIB Kalabahi, Yusup berharap agar warga binaan dapat kembali ke jalan yang benar, bertobat, dan tidak melakukan pelanggaran hukum serta dapat hidup produktif di tengah masyarakat setelah bebas.

Dalam kesempatan ini, Yusup juga menjelaskan tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam setiap layanan yang ada di Lapas Kelas IIB Kalabahi.

Yusup menjelaskan tentang prosedur dan waktu kunjungan keluarga terhadap narapidana dan tahanan Lapas Kelas IIB Kalabahi, prosedur ijin keluar Lapas dalam hal luar biasa bagi narapidana, serta layanan kesehatan bagi warga binaan.

"Khusus untuk layanan kesehatan bagi warga binaan kami, sudah dilaksanakan sebulan sekali oleh Puskesmas Mebung yang mempunyai wilayah kerja di Lapas Kalabahi. Hal demikian dilakukan karena kami Lapas Kalabahi belum mempunyai tenaga kesehatan. Namun, hal ini masih sangat minim pelaksanaannya dalam sebulan karena sakit bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, kalau ada warga binaan kami yang sakit secara tiba-tiba dan sangat mendesak, kami langsung membawa mereka ke Rumah Sakit Daerah Kalabahi untuk segera mendapatkan pertolongan dan perawatan kesehatan," tutur Yusup.

Pada momen ini, Yusup berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Alor terlebih Dinas Kesehatan Kabupaten Alor yang membawahi Puskesmas Mebung, dapat memperhatikan Lapas Kelas IIB Kalabahi dari sisi pelayanan kesehatan bagi warga binaan. Ia minta agar pelaksanaan pelayanan kesehatan di Lapas Kelas IIB Kalabahi, tidak hanya dilaksanakan sekali sebulan, tetapi dilaksanakan sekali seminggu.

Kemudian, Yusup menerangkan tentang sanksi yang berlaku bagi warga binaan yang melanggar aturan dan tata tertib dalam Lapas, dilanjutkan dengan berbagai pendekatan yang dilakukan petugas Lapas Kelas IIB Kalabahi agar warga binaan tidak melakukan pelanggaran dan tata tertib.

Diakhir dialog, Yusup menyampaikan bahwa keberhasilan pembinaan di Lapas itu ditentukan oleh 3 (tiga) elemen penting, yakni 1) Peran serta pemerintah termasuk Lapas, stakeholder terkait, dan pemerintah daerah dalam memberikan pembinaan melalui berbagai hal positif untuk meningkatkan kesadaran; 2) Peran serta narapidana yang mempunyai itikad baik untuk menyesali perbuatan dan tidak mengulanginya lagi setelah selesai manjalani masa pidana; dan 3) Peran serta masyarakat dalam lingkungan keluarga, RT dan RW yang bisa menerima kembali narapidana yang sudah bebas serta tidak ada tindakan mengucilkan, sehingga stigma-stigma negatif terhadap diri narapidana tidak ada agar narapidana tersebut dapat percaya diri dan bangkit menjadi manusia produktif serta tidak kembali melakukan perbuatan melanggar hukum. (Humas_AN)
 

0 komentar:

Posting Komentar